Kamis, 21 Agustus 2014

salinan



PENDAHULUAN


Banyak orang mengartikan kemerdekaan sebagai kebebasan dari penjajahan suatu bangsa atas bangsa lain. Untuk konteks Indonesia, pemaknaan seperti itu sudah tidak tepat diartikulasikan dalam konteks kekinian. Pasalnya, Indonesia sudah merdeka dari penjajahan sejak 69 tahun yang  lalu.

Apalagi, bentuk penjajahan gaya baru kelihatan sudah mulai dominan. Penjajahan dalam bidang ekonomi, ideologi, sosial, budaya, dan juga media belakangan semakin mengkhawatirkan. "Boleh jadi kita bebas dari penjajahan bangsa lain, namun belum tentu kita bebas dari penjajahan dalam bidang-bidang yang disebutkan di atas. bangsa ini belum tentu bebas dari penjajahan dalam bidang politik. "Kepentingan-kepentingan asing atas sumber kekayaan alam kita terkadang menyebabkan panggung politik kita diintervensi oleh kekuatan asing. Targetnya, agar arah pengelolaan sumber daya alam kita bisa diatur demi keuntungan pihak-pihak asing. penjajahan gaya baru ini bisa jadi lebih berbahaya dari penjajahan di masa lalu. "Kalau dulu, musuh kita jelas. Sekarang, kita tahu persis ada musuh yang mengancam, tetapi tidak kelihatan siapa aktor-aktor intelektualnya,

Selama 69 tahun kita merdeka dari penjajahan bangsa asing, tapi kita belum merdeka dari penjajahan masa kini. Masih banyak orang yang terjajah oleh penjajah ini yang membuat negara kita dan para pemuda menjadi hancur. Penjajah masa kini dapat dilawan dengan iman, taqwa, dan akal sehat manusia. Penjajah – penjajah masa kini  contohnya yaitu:
  1. Narkoba.
  2. Korupsi.
  3. Terorisme.
  4. Seks bebas.
  5. Tindak kriminal.
  6. Penyalah gunakan IT, dll.




  1. Narkoba.
Narkoba adalah singkatan dari Narkotika, obat, dan bahan berbahaya. Narkoba dikenal sejak zaman dahulu dan ada yang mengatakan berawal dari bangsa Sumeria di Mesopotamia sekitar tahun 3400 SM dengan sebutan Hul Gil atau tanaman kegembiraan (Opium), kemudian dikenalkan pada bangsa Assyrians, Babilonia, dan sampai ke Mesir. Semakin berkembangnya opium sampai menjadi bahan komuditi perdagangan lintas Negara. Penggunaan opium menjadi bahan pengobatan dikenal sejak “bapak pengbatan” Hippocrates membuang efek negatif  candu dan mengakuinya sebagai bagian dari pengobatan penghilang rasa sakit untuk menahan pedarahan pada pengobatan penyakit dalam, penyakit pada wanita, serta wabah. Hal ini di kenal sekitar 460 SM. Candu mulai dikenal padda bangsa Persia, India, dan Cina oleh pedagang Arab sekitar tahun 400SM. Sejak itu candu menghilang dari sejarah Eropa dan merupakn hal yang tabu untuk dibicarakan. Candu dikenal lagi sekitar abad 15 setelah Paracelsus mengenalkan opium sebagai obat yang disulap menjadi pil hitam yang dikenal dengan sebutan Stones of Immortaly (Batu Keabadian) sebagai penawar rasa sakit.
Candu mulai dikenal di kawasan Asia Tenggara sekitar abad ke-18, tepatnya sekitar tahun 1856 M, sejak para pedagang Eropa mulai masuk ke kawasan Asia Tenggara. Puncaknya pada era tahun 1940-an kawasan Asia Tenggara merupakan produksi opium terbesar yang mempengaruhi perdagangan opium di dunia. Pedagang Inggris membawa opium dengan jumlah besar ke Amerika Serikat. Walaupun dengan pajak yang tinggi mereka menyetujuinya, sebab kosumen narkoba sangat menjanjikan keuntungan besar. Sejak itu produksi opium sangat tinggi di kawasan Asia Tenggara.
Pada abad sekarang ini dengan teknologi yang demikian canggih produksi narkoba semakin mudah dan semakin besar produksinya. Para pemakai akan semakin mudah mendapatkan barang haram tersebut. Masa remaja merupakan masa yang sangat rentan pada penyalahgunaan narkoba, Karen pada masa ini situasi dan kondisi remaja mengalami gejala perubahan yang memudahkan  untuk tergoda barang haram tersebut. Beberapa perubahan yang dialami atau dirasakan remaja seperti :
    1. perubahan fisik,
    2. emosional,
    3. intelektual,
    4. seksual,
    5. sosial.

Pengaruh dari semua perubahan yang para remaja alami itu, akan membawa dampak pada sikap sehari-hari dalam pergaulan, baik di sekoalah, rumah, atau di masyarakat. Pengaruh yang dirasakan remaja dari perubahan yang dialaminya selama dalam pergaulan itu di antaranya :


1.     pencarian jati diri,
2.     pemberontakan jiwa,
3.     pendirian labil,
4.     minat berubah-ubah,
5.     mudah terpengaruh,
6.     dorongan rasa ingin tahu sangat kuat.

Pada masa perubahan ini tidak menutup kemungkinan seorang remaja suatu saat bertemu dengan orang yang menawarkan narkoba. Dia akan mudah untuk mencobanya akibat sifat dari rasa ingin tahu yang sangat besar terhadap hal yang baru, atau di saat situasi dirinya mengalami kendala hidupnya ia akan mencari sesuatu untuk lepas dari kendala itu dengan cara menggunakan narkoba.
Penyalahgunaan narkoba adalah penggunaan narkoba oleh seseorang bukan unutk tujuan pengobatan , melainkan agar menikmati pengaruhnya. Faktor-faktor yang mendorong sorang remaja terjerumus ke dalam penylahgunaan narkoba antara lain :
1.      pengendalian diri yang lemah dan cenderung mencari sensasi,
2.      kondisi kehidupan keluargan,
3.      tempramen sulit,
4.      mengalami gangguan perilaku,
5.      suka menyendiri dan suka memberontak,
6.      prestasi sekolah rendah,
7.      tidak diterima di kelompok sebaya,
8.      berteman dengan pemakai narkoba,
9.      bersikap terhadap pemakai narkoba,
10.      mengenal narkoba di usia dini.

Apabila kita mengetahui ada faktor-faktor di atas yang mungkin ada dalam diri kita secepatnya kita mengantisipasinya, jangan sampai kita terjerumus pada lembah hitam yang sangat merugikan kita sendiri. Jenis-jenis narkoba antara lain:

1.      Ganja

Ganja adalah jenis narkoba yang dikandung di dalam tanaman Ganja dan dipakai setelah dikeringkan. Penggunaan dengan cari dihisap. Ganja menyebabkan daya khayal tinggi dan persepsi pendengaran  dan penglihatan lebih semarak.

2.     Heroin/Putauw

 Heroin merupakan narkotika golongan 1 berupa serbuk putih. Digunakan dengan cara disuntiksn ke dalam pembuluh darah atau dihisap setelah dibakar. Menyebabkan kantuk, menghilang rasa nyeri, perhatian dan daya ingat terganggu, membuat pupil mata mengecil dan gerakan lamban.





3.     Obat Penenang/Obat Tidur
Jennies narkoba ini bekerja menekan kerja otak, seperti: Pil BK, Dum, MG, Rohyp, Lexo, Pil koplo, umumnya digunakan dengan diminum. Pemakai akan tenang, kantuk, jaln sempoyongan, gerak lamban, bila dosis besar akan terjadi koma.



4.     Ekstasi(XTC)
 
Narkoba ini termasuk jenis amfetamin atau stimulant untuk meningkatkan kerja otak, dibuat pabrikk dengan warna-warni. Penggunaan dilakukan diminum. Jenis psikotropika golongan 1 . Dampak pemakian antara lain orang akan menjadi gembira, percaya diri, mudah akrab, berkeringat, haus, bergerak terus, rahang berkerut, bola mata bergerak-gerak, gemetar, sulit tidur, jantung berdebar.

5.     Shabu-Shabu
 
Jenis narkoba amfetamin psikotropika 1 dengan bentuk kristal putih, dengan cara pemakain di taruh di dalam rokok, disedot melalui hidung. Dampaknya orang jadi gembira, rasa percaya diri, kemudian jadi murung, dan menimbulkan halusinasi, sulit tidur, jantung berdebar, sikap agresif, berbuat keji, akal sehat hilang, akan ketergantungan, gangguan jiwa, dan menimbulkan penyakit Parkinson.

6.     Inhalansia
 
Zat yang digunakn merupakan merupakan gambungan bahan kimia yang mudah menguap, seperti: thiner, aerosol, lem, bensin, dan lain-lain. Dampak dari pemakian yaitu, kondisi tubuh jadi gembira, jalan sempoyongan, bicara cadel, ngantuk, tidur, koma, dan mati.

7.     Alkohol
 
Ada beberapa minuman beralkohol dengan takaran atau kadar alkohol/ etanol, minuman keras golongan A kadar etanol 1-5% seperti Bir, minuman keras golongan B kadar 5-20% seperti jenis minuman anggur, minuman keras golongan C kadar 20-45% seperti wiski, rum, gin, vodka, brandi, dll. Dampak bagi pemakainya adalah rileks, mabuk, gangguan koordinasi tabuh, rasa malu dan takut berkurang.

8.      Nikotin
Nikotin merupakan racun yang terkandung di dalam tembakau yang menyebabkan ketergantungan, dan masuk ke dalam tubuh dengan cara hisapan rokok, cigarette, cerutu. Dampak bagi perokok gigi dan kuku berwarna cokelat, denyut jantung bertambah, tekanan darah meningkat, selain itu akan menyebabkan kanker, jantung, dan paru-paru






Perbedaan penjajahan zaman dahulu dan sekarang
[1] Penjajahan modern tidak memakai serangan militer, perang, pengerahan senjata, dll. tetapi lebih banyak memakai sarana: pemberian hutang luar negeri, investasi, pembelian asset nasional dengan harga murah, memaksakan mata uang dollar sebagai standar ekonomi, kontrak karya pertambangan yang monopolis dan licik, menanam agen-agen di berbagai sektor kehidupan, dll.
Penjajahan modern tidak tampak seperti penjajahan, tetapi dampaknya sangat terasa. Persis seperti logika “bau kentut”; bentuknya tidak kelihatan, tetapi busuknya membuat orang menutup hidung.
[2] Penjajahan klasik sangat jelas siapa lawan yang dihadapi, sebab pasukan musuh melakukan invasi ke sebuah negara. Sedangkan penjajahan modern, tidak perlu pengerahan pasukan. Penjajahan dioperasikan dari jauh melalui sambungan telepon, fax, email, telekonferensi, surat-menyurat, kurir, dll. Para penjajah modern tidak perlu susah-payah berperang, sehingga tangan berdebu dan jatuh korban. Mereka cukup menjajah sebuah negara, misalnya Indonesia, dari kejauhan.
[3] Penjajahan klasik sangat disadari oleh masyarakat yang dijajah. Mereka amat sangat tahu kalau dirinya sedang dijajah, sebab pasukan musuh mondar-mandir di depan hidung mereka. Tetapi penjajahan modern amat sangat sulit dipahami oleh rakyat. Mereka merasa hidup baik-baik saja, padahal sejatinya sedang dijajah. Ditambah lagi, Pemerintah suatu negara selalu mengklaim sedang melakukan pembangunan, pembangunan, dan pembangunan; padahal sejatinya, kekayaan negeri mereka terus dijarah oleh para kolonialis.
Seperti di Indonesia ini. Setiap hari rakyat disuguhi tontonan hiburan oleh RCTI, SCTV, TransTV, Trans7, ANTV, GlobalTV, MNC TV (dulu TPI), dll. Tontonan bisa berupa musik, film, kartun, sinetron, lawak, kuiz, reality show, hiburan pengajian, sepakbola, hobi, kuliner, dll. Itu masih ditunjang oleh hiburan lain seperti video, internet, bioskop, kaset, CD/DVD, dll. Masyarakat merasa hidupnya baik-baik saja, tenang-tenang saja, banyak hiburan. Padahal semua hiburan itu hanyalah menipu akal mereka. Agar mereka tidak sadar kalau negaranya sedang dijajah oleh orang-orang asing; agar mereka tidak sadar kalau harta kekayaan negaranya terus dikuras oleh perusahaan-perusahaan asing.
Anak-anak muda yang sangat potensial disibukkan oleh tontonan bola, rokok, narkoba, pornografi, dan seks bebas. Akal mereka tidak bisa berjalan normal karena sudah dihabisi oleh bola, rokok, shabu-shabu, video mesum, dan perzinahan. Na’udzubillah wa na’udzubillah min dzalik. Misalnya, di Bandung ada ratusan ribu penggemar Persib yang sangat fanatik kepada klub asli Bandung itu. Tetapi dari ratusan ribu Bobotoh Persib itu, berapa orang yang berani menentang penindasan ekonomi oleh perusahaan-perusahaan asing? Paling hanya 6 atau 7 orang saja. Urusan bola, disembah-sembah seperti berhala;  tetapi urusan ekonomi rakyat, diabaikan begitu saja. (Miris kalau memikirkan anak-anak muda ini. Akalnya seperti tidak berfungsi, padahal sehari-hari mereka juga hidup susah).
[4] Penjajahan klasik biasanya dilakukan oleh suatu negara tertentu. Misalnya negara Nashrani seperti Inggris, Perancis, Portugis, atau Spanyol. Satu wilayah dikuasai oleh satu negara saja. Tetapi di jaman modern ini, penjajahan berlangsung sangat dahsyat. Seperti terjadi di Indonesia, negara penjajah berasal dari banyak negara, seperti: Amerika, Inggris, Jepang, China, Korea, Australia, Belanda, Singapura, Taiwan, Jerman, Belgia, Finlandia, Denmark, dll. Mereka berasal dari aneka bangsa, tetapi tujuannya satu, yaitu: mengeruk kekayaan kita untuk diangkut ke negeri masing-masing. Caranya bisa berkedok kerjasama bisnis, investasi, perdagangan, penjualan teknologi, konsultasi teknik, dll.
[5] Penjajahan klasik diakui secara kesatria oleh pelakunya sebagai penjajahan. Tetapi penjajahan modern tidak demikian. Mereka tidak pernah mengaku sebagai penjajah, tetapi selalu berkedok investasi, kerjasama perdagangan, memberi pinjaman hutang, membeli asset-asset, membeli SUN, dll. Intinya, menyedot kekayaan kita, tetapi caranya tampak sopan, halus, dan modern. Tetapi hakikatnya ya mengeruk kekayaan itu. Karena inti penjajahan memang: mengeruk harta benda negara lain secara licik! Covernya bisa macam-macam, tetapi intinya seperti semboyan penjajahan klasik dulu, “Gold, Gospel, Glory.”
[6] Dalam penjajahan lama, semua kalangan nasional berusaha melakukan perlawanan kepada penjajah. Kecuali kaum pengkhianat yang menjadi jongos para penjajah. Dalam penjajahan modern, praktik penjajahan itu justru difasilitasi oleh negara, difasilitasi oleh birokrasi, difasilitasi oleh para pejabat, bahkan didukung oleh anggaran APBN/APBD. Ini luar biasa. Pemerintahan suatu negara justru berjuang dengan mengerahkan APBN/APBD untuk memuluskan agenda-agenda penjajahan asing. Masya Allah, betapa terkutuknya perilaku para pejabat negara itu.
Contoh, mereka mengundang komisi dari IMF, atau Bank Dunia, atau CGI, atau WTO, atau CAFTA, dll. Komisi-komisi itu datang dengan membawa proposal kerjasama yang menguntungkan diri mereka sendiri. Pejabat-pejabat kita hanya bisa manggut-manggut, menyetujui, memberi tanda tangan, dll. Tidak ada perlawanan, penolakan, atau ketegasan sama sekali. Para anggota komisi itu sudah tahu kuncinya, “Kasih saja pejabat Indonesia dengan cewek cantik dan uang satu miliar. Dijamin mereka akan diam seribu bahasa.” Anggota komisi itu rapat di gedung negara, memakai fasilitas negara, diberi pelayanan dengan anggaran negara, diberi cindera mata dari anggaran negara, dll. Intinya, negara memfasilitasi para penjajah untuk menindas rakyat negeri itu sendiri.
Sementara rakyat negeri itu sendiri terus asyik nonton sinetron Cinta Fitri, nonton Opera Van Java, terus asyik joget dangdut, terus asyik tawuran setelah nonton bola, terus asyik main FB, terus asyik nonvon video Ariel Superporn,… Seakan otak mereka tidak berisi apa-apa, selain lumpur.
[7] Dalam penjajahan lama, setiap upaya perlawanan menentang penjajah akan dibela mati-amtian oleh rakyatnya. Kalau perlu dibela dengan diberi makan nasi bungkus, singkong rebus, ikan asin, atau lauk terasi. Tetapi penjajahan modern sama sekali berbeda. Negara justru mengerahkan APBN untuk memerangi benih-benih perlawanan itu. Caranya, dengan mengembuskan fitnah terorisme. Masyarakat ditakut-takuti dengan kampanye seperti, “Awas teroris! Waspada terorisme! Teroris musuh bersama!” Foto teroris dipampang dimana-mana, penangkapan teroris selalu mendapat liputan khusus dari TVOne, anggota Densus88 bergerak melakukan penangkapan, penembakan, penggerebekan, dll. Semua itu dalam rangka menciptakan suasana takut di hati masyarakat dan penyesatan opini.
Sementara aparat keamanan itu tidak pernah peduli dengan kenyataan lain, berupa pengerukan kekayaan nasional oleh negara-negara asing, penindasan bisnis rakyat oleh perusahaan-perusahaan asing, penghancuran lingkungan, penghancuran budaya, penghancuran sosial, yang dilakukan bangsa-bangsa asing. Seharusnya, mereka menyergap para penjajah itu dengan kehebatan aksi-aksi Densus88, bukan menciptakan ketakutan nasional melalui isu terorisme.
[8] Indonesia pernah dijajah Belanda (dan VOC) selama sekitar 350 tahun. Selama itu, kita umumnya hanya kehilangan rempah-rempah, sedikit batu bara, sedikit minyak bumi. Dari sisi kekayaan tidak terlalu besar, apalagi rempah-rempah itu sifatnya bisa ditanam kembali. Tetapi setelah Indonesia merdeka tahun 1945 lalu, setelah kini berjalan 65 tahun, nyaris kita telah kehilangan segala-galanya. Hutan dibabat, aneka barang tambang dikeruk, hasil tanaman diambil, ikan dicuri, lingkungan dirusak, perusahaan dibeli, surat berharga negara diborong, catatan hutang makin menumpuk, sungai dikuasai, sumber-sumber energi dikuasai, bahkan pasar kebutuhan umum juga dikuasai barang-barang asing. Sejak urusan mesin, mobil, computer, listrik, piranti pendidikan, percetakan, tekstil, garmen, makanan, makanan bayi, susu, obat-obatan, sarana hiburan, sampai urusan kecil seperti kecap, saus, sambel, terasi, sabun, sampo, dll. semuanya sudah dikuasai asing. Kita hanya kebagian ampas dan menjadi jongos asing saja.

#repost

1 komentar:

  1. Casinos That Accept PayPal (PayPal) Casino Account
    How to Deposit 의왕 출장샵 and Withdraw With PayPal Casino · 구미 출장안마 How Do I Make 경주 출장안마 a New PayPal Deposits Online · How Does PayPal 밀양 출장샵 Deposits Work? 진주 출장마사지 · How Can I Deposit at

    BalasHapus